Langsung ke konten utama

Debian 9 Stretch su Authentication Failure

Akhirnya, itu di sini. Debian 9. Stretch. Apa yang saya rasakan ketika versi ini dirilis untuk publik? Sebagai pengguna rata-rata, artinya, menggunakan sistem operasi untuk kegiatan sehari-hari yang sifatnya administratif, rasanya sama sama ketika saya mencoba menggunakan distribusi lain, seperti versi sebelumnya, Debian 8 Jessie atau OpenSUSE atau Ubuntu dan atau atau lainnya. Bisa jadi berbeda, bagi pengguna GnU/Linux dengan pemahaman lebih baik, misal bagi Administrator Sistem, bagi para pengembang perangkat lunak, bahkan bagi para pengembang sistem operasi.

Tapi bukan itu yang mau saya bahas pada tulisan kali ini. Tepatnya, lebih kepada kelakuan yang berbeda dari versi sebelumnya. Saya belum sempat menelusuri, apakah kelakuan ini sudah masuk ke dalam daftar kutu atau sebetulnya bahkan bukan kutu sama sekali.

Perlengkapan pada mesin yang saya gunakan adalah:

  1. Citra live Debian 9 Stretch yang saya unduh dari sini, https://cdimage.debian.org/debian-cd/current-live/amd64/iso-hybrid/
  2. Perangkat lunak VirtualBox versi 5.1.22
  3. Ubuntu Mate 16.04 sebagai OS host
Proses pemasangan berjalan dengan lancar. Setiap proses dilalui dengan baik termasuk proses ketika pemasang menanyakan password untuk akun root. Sebagai informasi, Debian termasuk salah satu distribusi yang menggunakan dua akun ketika proses pemasangan. Akun root sebagai administrator atau pengguna super, kedua adalah akun biasa yang kita pilih nama akunnya sesuai dengan kesukaan masing-masing. Kembali ke penanyaan password untuk akun root, tidak ada pesan galat apapun ketika proses ini selesai.

Dengan asumsi bahwa tidak adanya pesan galat selama proses pemasangan artinya pemasangan berjalan dengan lancar, maka pertama kali yang saya coba adalah akses akun pada terminal. Untuk memanggil akun root, saya biasa menggunakan perintah "su." Di sinilah pesan galat pertama kali keluar. Authentication failure. Saya merasa sudah memasukkan kata kunci yang benar. Setelah dicoba beberapa kali, tetap saja muncul pesan galat yang sama.

Bagaimana dengan perintah "sudo -s."? Perintah ini biasanya saya gunakan untuk memanggil akun biasa dengan fungsi administrasi. Muncul pesan galat yang berbeda. Alasannya, karena akun yang kita panggil, belom masuk ke dalam daftar sudoers. Tapi ini beda, saya akan ceritakan pada tulisan yang berbeda.

Kembali ke pesan galat Authentication failure, saya bahkan mencoba memasang ulang Debian 9 dan mencatat password akun root yang saya buat. Hasilnya? Tetap muncul pesan galat yang sama. Lantas, bagaimana bisa mengeksekusi perintah-perintah yang memerlukan akses administratif, sementara masuk ke dalam akun dengan akses administratif pun tidak bisa.

Akhirnya, coba cari jawaban via Google. Cukup lama, sampai akhirnya mendapatkan titik terang lewat tulisan pada blog ini, http://debian-bits-and-snips.blogspot.co.id/2011/07/root-password-recovery.html. Tautan tersebut dimuat pada salah satu forum diskusi daring. Saya lupa untuk menyimpan tautan forum diskusinya. Pada tautan tersebut, disebutkan bahwa dimungkinkan untuk merubah password akun root. Caranya?

Caranya begini. Nyalakan terlebih dahulu mesin yang telah terpasang Debian 9 atau mula-ulang sistem operasinya sampai muncul tampilan grub seperti gambar di bawah:



Seperti yang terlihat pada gambar, pilih pada menu yang ter-highlight, yang selanjutnya akan membawa kita pada menu berikutnya, seperti gambar di bawah:


Kemudian pilih menu yang ter-highlight, seperti yang dicontohkan oleh gambar dan diikuti dengan menekan tombol "e" pada papan kunci untuk mulai menyunting perintah sebelum boot ke dalam sistem operasi.

Setelah menekan tombol "e" maka akan muncul tampilan perintah seperti gambar di bawah:


Arahkan kursor pada baris yang dimulai dengan kata "linux" lalu tekan tombol "end" pada papan kunci untuk pergi ke akhir baris. Lantas pada akhir baris tambahkan satu spasi, lalu masukkan perintah "init=/bin/bash rw." Setelah memasukkan perintah tersebut, tekan kombinasi kunci ctrl+x atau F10 untuk boot ke dalam sistem. Berdasarkan tulisan di blog ini [1], baris perintah tadi akan membawa kita ke dalam lingkungan /bin/bash, alih-alih ke dalam lingkungan init yang biasa, seperti pada gambar di bawah:


Setelah masuk, seperti pada gambar di atas, masukkan perintah "passwd." Lalu kita diminta untuk memasukkan password yang baru. Segera masukkan password yang baru, setelah itu boot ulang sistem operasi dengan memasukkan perintah "reboot." Kalau melihat gambar di atas, perintah "reboot" sepertinya malah mengeluarkan pesan galat. Tambahkan opsi "-f" setelah perintah awal, maka dijamin, sistem akan memula-ulang, automagically.

Setelah memula-ulang dan masuk ke dalam sistem operasi, akhirnya, ketika saya memanggil perintah "su" dan memasukkan password yang baru tadi, hasilnya memuaskan. Akun root berhasil diambil alih ;).

Selamat menikmati.


Bahan bacaan:

  1. http://debian-bits-and-snips.blogspot.co.id/2011/07/root-password-recovery.html
Sumber gambar:

Komentar

Anonim mengatakan…
I used Debian 9.0.1 Live ISO. Root password which is set during the installation does not work. I had to recover root password. You can watch the video, hope it helps: https://youtu.be/9KyNqMlQt9Y Time: 06:15 - 09:16
helo anonim, thank you for the video, it helps a lot. hope others who have the same problem like we do, can watch the video

Postingan populer dari blog ini

The Great Raid

Udah pernah nonton film yang satu ini? Bagi penggemar film2 action terutama film2 perang dunia ke-2, anda harus nonton film ini. Film ini nyeritain tentang PDII yang terjadi di Asia Pasifik. Buat gue, film ini menambah wawasan tentang kekejaman PDII yang terjadi ngga' hanya di belahan Eropa sana (perang lawan Jerman), tapi juga di kawasan Asia-Pasifik (perang lawan Jepang), CMIIW. Perang di Asia-Pasifik juga ngga' kalah ganasnya dengan yang terjadi di Eropa. Terutama kalo ngeliat perlakuan tentara Jepang terhadap POWs (Prisoner of Wars-red). Film ini mengisahkan tentang pembebasan 500 (sebenernya 512) orang tawanan perang di Camp Cabanatuan yang telah menjadi tawanan selama 3 tahun. Operasi pembebasan ini diinisiasi oleh 6th Army Rangers Batallion, yang dipimpin oleh Letkol Henry Mucci. Untuk strategi diserahkan kepada Kapt. Robert Prince, yang kalo menurut gue, strategi penyerangan dan pembebasan yang luar biasa. Hampir ngga' ada kesalahan, bersiihhh...!!! Kesalahan yang t

Tampilan Terbagi ~ Notepad++

logo notepad++ (sumber wikipedia) Mesti dah pada paham lah, apa itu notepad++ . Ya? Pemahaman sederhana saya, notepad++ merupakan salah satu perangkat penyunting teks yang digunakan, utamanya, untuk menyunting berkas  pemrograman. Tentunya, lingkungan yang digunakan adalah lingkungan sistem operasi MS-Windows. Bisa saja digunakan untuk menyunting hal lain. Atau bahkan membuat berkas teks mandiri guna keperluan selain dari penulisan bahasa pemrograman. Saya ngga' akan menjelaskan panjang lebar tentang apa dan bagaimana aplikasi ini. Yang ingin saya tuliskan di sini hanya, bagaimana membuat tampilan terbagi ( split view ) pada notepad++. Apa guna? Bagi saya, untuk membandingkan isi dari satu skrip (pemrograman) dengan skrip yang lain. Fungsi ini saya perlukan disaat saya ingin melihat perubahan dari skrip yang saya susun (namun memiliki kutu) dengan skrip hasil perbaikan kawan saya. Mari kita mulai dengan gambar pertama. Di bagian ini, kita buka berkas yang ingin kita su

Add new admin user without adding role - SLiMS Short Tutorial

Tulisan ini berisi cara singkat bekerja dengan SLiMS, suatu aplikasi otomatisasi perpustakaan yang dapat diunduh dan dipelajari lewat situs https://slims.web.id . Kali ini akan menjelaskan, apa efeknya apabila kita membuat akun pengguna laman Admin tanpa menambahkan fungsi untuk pengguna tersebut. Fungsi untuk pengguna dapat didefinisikan terlebih dahulu via modul System sub-menu User Group . Yang terjadi, apabila kita membuat pengguna laman admin tanpa menambahkan fungsi kerjanya, seperti yang terlihat pada gambar di atas. Tidak ada modul yang dapat diakses, karena akun pengguna tersebut tidak "ditugaskan" untuk mengakses modul. Setelah mendefinisikan fungsi kerja, jangan lupa dicentang ketika membuat akun pengguna laman Admin. Seperti ditunjukkan pada bagian yang ter- highlight  pada gambar di atas. Setelah itu, dapat dipastikan, akun pengguna tersebut dapat mengakses modul-modul yang telah ditetapkan berdasarkan fungsi kerja yang dibuat. Semoga berma