Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Alias jawabannya

Sudah lama sebetulnya saya ingin melakukan hal ini. Tapi baru sekarang, bisa menemukan solusi yang...menenangkan :D. Jadi, saya mencoba "mengamankan" direktori web pada aplikasi peladen web apache. Hmmm...bukan direktori web kali ya, "mengamankan" pekerjaan saya yang diletakkan pada direktori web peladen apache. Pada pemasangan standar aplikasi peladen web apache, apabila kita melakukannya pada Ubuntu GNU/Linux dan pemasangannya menggunakan Manajer Paket Synaptic, maka direktori web-nya akan diletakkan pada /var/www. Di dalam direktori itulah, beberapa pekerjaan saya letakkan. Tapi koq ya, makin lama, makin terfikir, misalkan ada kebutuhan untuk memasang ulang sistem operasi pada komputer lalu kita ngga' hati-hati, bisa kehapus itu semua. Terus ngga' ada cadangan *modiar*. Mencari-cari jawaban yang dicari, memang banyak. Tapi dasar otak pas-pas-an, ya ngga' pernah sukses-sukses ngerjainnya :)). Ada cara yang sederhana, seperti yang ditulis sama mas b

Indah...

Indah bukan? Ya, Gnome 3.0 memberikan arti baru dalam perkomputeran desktop. Sejak diluncurkannya KDE 4.0, baru sekali ini saya menemukan sesuatu yang luar biasa lagi pada desktop yang digunakan oleh distribusi GNU/Linux. Walaupun belum terlalu banyak digunakan oleh banyak distribusi, tapi pelan tapi pasti penetrasi Gnome 3.0 sebagai lingkungan dekstop akan mampu menarik perhatian banyak orang. Sebagai "mainan" baru, tentu banyak hal yang sifatnya pro dan kontra. Banyak orang yang masih merasa nyaman dengan Gnome 2. Begitupun saya. Banyak pula distribusi GNU/Linux yang menganggap seperti itu. Dan memang, walaupun Gnome 3.0 juga menyediakan kode sumber untuk digunakan oleh banyak distribusi GNU/Linux, namun tidak banyak yang mau memasukkan ke dalam distribusi resminya. Hanya sedikit yang melakukannya seperti OpenSuse, Fedora dan Ubuntu. Bahkan Fedora, dalam distribusi terbarunya, sudah menggunakan Gnome 3.0 sebagai lingkungan desktop standarnya. Koreksi saya kalau saya sa

penerjemahan gratis?

Apa peramban internet kesukaan Anda? Saya menggunakan Google Chrome. Entah kenapa, walaupun kelengkapannya tidak sebanyak Mozilla Firefox, tapi karena kecepatannya kala memula itu yang bikin saya kesengsem :D. Itu saja? O tentu tidak. ada beberapa hal lagi yang bikin saya kepincut sama peramban besutan Google itu. Tapi bukan itu perhatian saya pada tulisan ini. Kalo pernah pake Google Chrome, tentu sadar donq, kala membuka satu situs yang baru pertama kita buka menggunakan Google Chrome, pasti akan keluar tampilan seperti ini, haaa...mengganggu ngga' sich? Kalo yang merasa tidak terganggu ya sudah, silahkan dinikmati ;). Tapi kalo saya, lama-lama pegel juga harus memilih never for this site terus-terusan. Akhirnya saya ingat, kalau saya dulu pernah mematikan fitur tersebut. Pernah? Ya...sekarang saya lagi senang-senangnya make distribusi lain selain Ubuntu. Saat ini saya sedang menggunakan Fedora 15 walaupun Ubuntu 10.10 masih ada dan masih digunakan secara aktif. Cara mema