Gambar 1. Logo Gnome |
Memilih lingkungan destop (desktop environment - DE) pada sistem operasi GNU/Linux merupakan salah satu dari sekian banyak keindahan daripada-nya. Selain tentunya kebebasan kita memilih distribusi GNU/Linux mana yang akan kita gunakan, itulah. Sesuatu yang tidak akan kita temukan pada sistem operasi lain, mungkin, karena nyatanya jumlah distribusi GNU/Linux sampai saat ini dipastikan akan terus bertambah seiring dengan banyaknya keinginan pengguna terutama pengguna yang menginginkan kemudahan dalam penggunaan sehari-hari.
Ya, sehari-hari. GNU/Linux tidak lagi hanya mendominasi mesin-mesin peladen (server) yang hanya dapat digunakan oleh para administrator sistem, atau pun pengembang-pengembang perangkat lunak. Saat ini penggunakan GNU/Linux sudah masuk ke dalam penggunaan di atas meja kerja, destop (desktop). Digunakan untuk melakukan kegiatan komputasi atau perkantoran setiap hari. Menulis surat, mencetak, mengirim surel, dan lain sebagainya. Memang penggunaan GNU/Linux sebagai sistem operasi sehari-hari belum se-mendominasi seperti sistem operasi yang biasa kita ketahui, MS Windows. Tapi perlahan, dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan sistem operasi yang aman, dapat diandalkan, bukan tidak mungkin GNU/Linux dapat lebih sering kita temu dalam memberikan solusi untuk pekerjaan sehari-hari.
Saat ini saya putuskan untuk lingkungan destop Gnome. AFAIK, berdasarkan pengetahuan sederhana saya, Gnome merupakan lingkungan destop yang sudah memiliki banyak varian. Ada Unity, yang dikembangkan oleh Canonical untuk Ubuntu. Yang ter-gres, ada Manokwari yang dikembangkan oleh para pengembang BlankOn. Saya suka kesederhaannya, tapi sangat kuat -- apa ya padanan kata powerfull?--. Tidak terlalu membebani sistem dan dapat memenuhi keinginan saya, saat ini, untuk DE yang cukup bergaya :D.
Lho ini koq jadi malah ngelantur. Yang saya ingin dokumentasikan di sini adalah, permasalahan saya ketika menggunakan Gnome 3, setelah melakukan pembaruan pasca pemasangan, saya mendapatkan indikator baterai pada laptop yang dipasangkan, tidak muncul. Padahal, pada saat pemasangan, sebelum dilakukan pembaruan, indikatornya muncul.
Nah, solusinya adalah, dengan memasang PPA Gnome 3 Staging yang ada pada launchpad. Itu yang saya dapatkan dari salah satu situs diskusi tentang Ubuntu. Masukkan repo PPA pada sistem yang Anda gunakan, di dalam program terminal, dengan menggunakan perintah:
$ sudo add-apt-repository ppa:gnome3-team/gnome3-stagingIkuti perintah yang muncul pada terminal. Setelah proses penambahan PPA selesai, silahkan segarkan cache sistem Anda dengan perintah
$ sudo apt-get updateLalu lakukan pembaruan dengan menggunakan perintah:
$ sudo apt-get upgrade && sudo apt-get dist-upgradeSetelah semua proses selesai dilalui, Anda bisa menikmati kembalinya indikator baterai pada laptop Anda ketika menggunakan Gnome 3 dan versi Gnome yang digunakan pun meningkat, menjadi Gnome 3.12.2.
Ah...semua happy :).
Bahan bacaan:
Komentar