Chroot [0]. Ngga' pernah kepikiran sebelumnya bakalan berurusan sama oprekan yang satu ini. Kalo denger temen-temen pada cerita tentang gimana mereka men-chroot diri mereka sendiri sistem yang mereka pakek, meh...saya ngerasa mereka super banget. Heker banget. Itu perasaan saya ajah sich, perasaan nubitol :). Lalu, kenapa akhirnya saya memberanikan diri buat melakukan kegiatan ini? Karena sayang, sayang harus pasang ulang Suroboyo yang walaupun masih versi pengembangan yang sejatinya dah jadi temen kerja di kala susah maupun senang. Sambil menyelam minum aer. Sambil kerja, bisa ngelaporin kutu. Ya namanya barang masih pengembangan ya, kendala mah ada ajah.
Nah, kendala kali ini, gagal login :). Entah pada pembaruan harian yang keberapa, jadinya Suroboyo di mesin saya ngga' bisa masuk ke DE. Beberapa kali ngandelin koneksi kantor buat pembaruan, berharap, karena setelannya si Suroboyo di mesin saya proksinya aktip. Jadi sukak ngga' konek-konek kalo mau pembaruan di rumah. Mungkin saya ajah yang katrok, gimana cara matiin si setelan proksinya :D.
Ya, mari lanjut. Sebetulnya ide buat nge-chroot si Suroboyo dah kepikiran. Cuman, waktu sama kesempatannya belom pas. Kesempatan pertama nge-chroot, gagal karena liveUSB yang saya pakek ternyata beda arsitektur sama Suroboyo yang mau di-chroot. LiveUSB, 32bit. Suroboyo, 64bit. Jreng deh akhirnya. Hari ini, berkesempatan bikin liveUSB 64bit pakek Ubuntu 13.10 Saucy Salamander. Hasilnya, ngga' mengecewakan. Saya bisa melakukan pembaruan Suroboyo lewat chroot.
Panduan chroot yang saya gunakan berasal dari blognya tuan pembual [1]. Langkah yang ditulis di sana mudah untuk diikuti. Walaupun judulnya beda dengan apa yang saya alami, tapi langkah-langkah dasar untuk melakukan chroot-nya cukup jelas. Kalo kita lihat dari situsnya, langkah-langkah untuk men-chroot bisa dimulai dengan boot ke laptop/komputer dengan menggunakan liveUSB yang sudah dibuat sebelumnya. Sebagai catatan, saya menggunaan liveUSB Ubuntu 13.10 Saucy Salamander.
Saat ini Suroboyo masih diperbarui. Pembaruannya belum tuntas, tinggal sedikit lagi. Tapi daripada tulisan ini ditahan-tahan, malah akhirnya ngga' jadi nulis :), mohon doanya supaya proses pembaruan berjalan lancar dan baik, sehingga saya ngga' perlu pasang ulangdan lagi-lagi berpindah ke lain hati, blankonnya suman di-virtualbox-in ;).
Semoga temen-temen yang lain bisa mengikuti caranya untuk memulai chroot (kala diperlukan). Kalo ada metode yang lebih baik dan mudah dipahami, silahkan berbagi di sini :).
Bahan bacaan:
[0] http://en.wikipedia.org/wiki/Chroot
[1] http://tuanpembual.wordpress.com/2013/03/17/memasang-efi-secara-manual-di-blankon-linux/
Nah, kendala kali ini, gagal login :). Entah pada pembaruan harian yang keberapa, jadinya Suroboyo di mesin saya ngga' bisa masuk ke DE. Beberapa kali ngandelin koneksi kantor buat pembaruan, berharap, karena setelannya si Suroboyo di mesin saya proksinya aktip. Jadi sukak ngga' konek-konek kalo mau pembaruan di rumah. Mungkin saya ajah yang katrok, gimana cara matiin si setelan proksinya :D.
Ya, mari lanjut. Sebetulnya ide buat nge-chroot si Suroboyo dah kepikiran. Cuman, waktu sama kesempatannya belom pas. Kesempatan pertama nge-chroot, gagal karena liveUSB yang saya pakek ternyata beda arsitektur sama Suroboyo yang mau di-chroot. LiveUSB, 32bit. Suroboyo, 64bit. Jreng deh akhirnya. Hari ini, berkesempatan bikin liveUSB 64bit pakek Ubuntu 13.10 Saucy Salamander. Hasilnya, ngga' mengecewakan. Saya bisa melakukan pembaruan Suroboyo lewat chroot.
Panduan chroot yang saya gunakan berasal dari blognya tuan pembual [1]. Langkah yang ditulis di sana mudah untuk diikuti. Walaupun judulnya beda dengan apa yang saya alami, tapi langkah-langkah dasar untuk melakukan chroot-nya cukup jelas. Kalo kita lihat dari situsnya, langkah-langkah untuk men-chroot bisa dimulai dengan boot ke laptop/komputer dengan menggunakan liveUSB yang sudah dibuat sebelumnya. Sebagai catatan, saya menggunaan liveUSB Ubuntu 13.10 Saucy Salamander.
- Mount partisi Suroboyo. Partisi Suroboyo di mesin saya ada di /dev/sda6. Langkah yang saya ikuti adalah
- # mkdir /media/blankon
- # mount /dev/sda6 /media/blankon
- # mount -t proc none /media/blankon/proc
- # mount -o bind /dev /media/blankon/dev
- # cp -L /etc/resolv.con /media/blankon/etc/resolv.conf
- Mulai chroot
- # chroot /media/blankon /bin/bash
- # source /etc/profile
- # export PS1="(chroot) $PS1"
- (chroot) root@ubuntu:/#
Saat ini Suroboyo masih diperbarui. Pembaruannya belum tuntas, tinggal sedikit lagi. Tapi daripada tulisan ini ditahan-tahan, malah akhirnya ngga' jadi nulis :), mohon doanya supaya proses pembaruan berjalan lancar dan baik, sehingga saya ngga' perlu pasang ulang
Semoga temen-temen yang lain bisa mengikuti caranya untuk memulai chroot (kala diperlukan). Kalo ada metode yang lebih baik dan mudah dipahami, silahkan berbagi di sini :).
Bahan bacaan:
[0] http://en.wikipedia.org/wiki/Chroot
[1] http://tuanpembual.wordpress.com/2013/03/17/memasang-efi-secara-manual-di-blankon-linux/
Komentar