Langsung ke konten utama

mengatur tingkat kecerahan

Pepatah bilang, "tidak ada gading yang tidak retak". Yang bisa diterjemahkan secara bebas (menurut saya) bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Bukan cuman manusia, laptop pun begitu :D. Apa sich ini, serius begini ya :D.

Jadi ... setelah beberapa waktu memiliki laptop yang secara fungsi, semua tombol-tombolnya (function key) berfungsi dengan baik, perangkat baru yang saya pegang sekarang ternyata tidak serta merta ramah Linux. Beberapa function key yang ada tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Di mana, key yang tidak berfungsi itu ternyata vital, buat ketahanan baterai laptop terutama :D (kskss).


Apa itu? Pengatur tingkat kecerahan layar. Ya. Di mesin saya ini, Vaio VPCEG1BFX, fungsi tombol pengatur tingkat keterangan monitor tidak berfungsi seperti seharusnya. Indikatornya sich memperlihatkan tingkat kecerahan yang naek turun. Tapi di monitor, ngga' ngaruh :(.

Jadi, saya harus merubah tingkat kecerahan secara manual. Chip grafis yang ada di mesin saya adalah Intel. Perintah yang biasa saya masukkan untuk mengatur adalah:
$ sudo nano /sys/class/backlight/intel_backlight/brightness
Dalam hal ini, berkas yang akan sunting adalah berkas "brightness". Nilai baku dalam berkas tersebut adalah 4882 (atau 4482, kskss). Silahkan masukkan nilai yang lebih rendah dari angka tersebut untuk meredupkan tingkat kecerahan monitor. Nilai yang saya masukkan, biasanya, 400. Nilai tersebut masih nyaman buat mata saya.

Tapi, setelah sekian lama tidak menengok pengumpan RSS, lewat situs commandlinefu.com, saya mendapatkan informasi baru tentang bagaimana mengatur tingkat kecerahan monitor laptop secara manual. Saya rasa perintah ini lebih sederhana. Perintahnya adalah:
$ xrandr --output --brightness
Memanfaatkan pustaka xrandr ya. Dan untuk memeriksa yang sedang aktif dan ingin kita atur tingkat kecerahannya, silahkan gunakan perintah:
$ xrandr --current
Keluaran dari perintah di atas, untuk mesin saya adalah:
Screen 0: minimum 320 x 200, current 1366 x 768, maximum 8192 x 8192
LVDS1 connected 1366x768+0+0 (normal left inverted right x axis y axis) 309mm x 174mm
   1366x768       60.0*+
   1360x768       59.8     60.0  
   1024x768       60.0  
   800x600        60.3     56.2  
   640x480        59.9  
VGA1 disconnected (normal left inverted right x axis y axis)
HDMI1 disconnected (normal left inverted right x axis y axis)
DP1 disconnected (normal left inverted right x axis y axis)
Dari daftar tersebut, dapat dilihat yang sedang aktif adalah LVDS1. Sekarang tinggal memasukkan ke dalam perintah sebelumnya:
$ xrandr --output LVDS1 --brightness 0.4
Hemat saya, nilai tertingginya adalah 1. Karena waktu saya coba ubah menjadi 2, wow ... terang banget jadinya :(. Silahkan atur sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan mata.

Oiya, keterangan di situs commandlinefu, katanya cara ini adalah, "software way". Ada yang bisa bantu menjelaskan apa maksudnya?
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Great Raid

Udah pernah nonton film yang satu ini? Bagi penggemar film2 action terutama film2 perang dunia ke-2, anda harus nonton film ini. Film ini nyeritain tentang PDII yang terjadi di Asia Pasifik. Buat gue, film ini menambah wawasan tentang kekejaman PDII yang terjadi ngga' hanya di belahan Eropa sana (perang lawan Jerman), tapi juga di kawasan Asia-Pasifik (perang lawan Jepang), CMIIW. Perang di Asia-Pasifik juga ngga' kalah ganasnya dengan yang terjadi di Eropa. Terutama kalo ngeliat perlakuan tentara Jepang terhadap POWs (Prisoner of Wars-red). Film ini mengisahkan tentang pembebasan 500 (sebenernya 512) orang tawanan perang di Camp Cabanatuan yang telah menjadi tawanan selama 3 tahun. Operasi pembebasan ini diinisiasi oleh 6th Army Rangers Batallion, yang dipimpin oleh Letkol Henry Mucci. Untuk strategi diserahkan kepada Kapt. Robert Prince, yang kalo menurut gue, strategi penyerangan dan pembebasan yang luar biasa. Hampir ngga' ada kesalahan, bersiihhh...!!! Kesalahan yang t

Tampilan Terbagi ~ Notepad++

logo notepad++ (sumber wikipedia) Mesti dah pada paham lah, apa itu notepad++ . Ya? Pemahaman sederhana saya, notepad++ merupakan salah satu perangkat penyunting teks yang digunakan, utamanya, untuk menyunting berkas  pemrograman. Tentunya, lingkungan yang digunakan adalah lingkungan sistem operasi MS-Windows. Bisa saja digunakan untuk menyunting hal lain. Atau bahkan membuat berkas teks mandiri guna keperluan selain dari penulisan bahasa pemrograman. Saya ngga' akan menjelaskan panjang lebar tentang apa dan bagaimana aplikasi ini. Yang ingin saya tuliskan di sini hanya, bagaimana membuat tampilan terbagi ( split view ) pada notepad++. Apa guna? Bagi saya, untuk membandingkan isi dari satu skrip (pemrograman) dengan skrip yang lain. Fungsi ini saya perlukan disaat saya ingin melihat perubahan dari skrip yang saya susun (namun memiliki kutu) dengan skrip hasil perbaikan kawan saya. Mari kita mulai dengan gambar pertama. Di bagian ini, kita buka berkas yang ingin kita su

Portable SLiMS 9 Bulian: How to increase file size to upload large size attachment

Gambarnya pakek gambar lama yak 😆 Bukan bahas XAMPP koq, ini mau bahas SLiMS Portabel. Ternyata, belom banyak yang bahas bagaimana caranya meningkatkan kapasitas unggah lampiran pada SLiMS Portabel. Jadi begini, belakangan muncul pertanyaan-pertanyaan cara nambahin kapasitas berkas lampiran yang bisa diunggah kalo menggunakan SLiMS Portabel. Lho, ini jadi pertanyaan baru, bukankah metodenya sama, seperti pengguna XAMPP? Yaitu dengan mengubah variabel upload_max_filesize  dan post_max_size   dalam berkas php.ini . Pada SLiMS Portabel (SLiMS 9 Bulian), berkas tersebut ada di dalam direktori httpd/php . Gambar berkas php.ini yang akan disunting Gambar variabel post_max_size Gambar variabel upload_max_filesize "Betul, Bang. Saya sudah merubah nilai pada kedua variabel. Di SLiMS hasil perubahannya juga udah keliatan. Tapi, begitu saya upload  berkas yang ukurannya besar, tetep gagal, bang. Nggak ada berkas yang ke- upload". Nah, saya jadi penasirun kenapa bisa begitu. Lho iya! be