...terasa sangat memilukan. betulkah? mehehehehehe...becanda ding. tau ngga' loe, kalo bis yang gue naikin kalo mau ke sekolah, ya...agramas jurusan cikarang-tangerang yang lewat uki, beberapa hari yang lalu, dari hari sabtu kalo ngga' salah, dipaksa untuk mogok karena merugikan armada yang lain? ya...karena hal itu, senin kemaren, ongkos perjalanan gue meledak. taela, ongkos perjalanan :D.
syukurnya, bis kesayangan itu dah back online lagi mulai selasa kemaren, ladies and gentlemen. dan...gue pribadi lega melihat bis itu dah muncul lagi di ujung jalan uki, pagi2 :). ya...karena dengan bis itu, efektif banget perjalanan gue. yang jelas, ngga' ribet, terus nyaman. harapannya, tidak akan ada masalah di masa yang akan datang. karena yang dirugikan, selain armada yang bersangkutan, juga penumpang yang telanjur dah jadi pengguna setia. sebetulnya keluh kesah ini pengen gue tulis dari kemaren. sebetulnya lagi, tulisannya dah ada di hape. cuman notesnya ngga' bisa diekspor via blutut (lom dicoba lewat kabel sich :D). *allow me to breath for a while....fuuiiiiihhhhh.....* dan sebetulnya lagi...tulisannya bukan kaya' begini isinya. ini mah tulisan ngaco menjelang pulang ngantor! aaaarrrrgggghhh....!!!
sudahlah. demikian sodara2 setanah air. siap2 pulang yach? yuk, mari :).
Udah pernah nonton film yang satu ini? Bagi penggemar film2 action terutama film2 perang dunia ke-2, anda harus nonton film ini. Film ini nyeritain tentang PDII yang terjadi di Asia Pasifik. Buat gue, film ini menambah wawasan tentang kekejaman PDII yang terjadi ngga' hanya di belahan Eropa sana (perang lawan Jerman), tapi juga di kawasan Asia-Pasifik (perang lawan Jepang), CMIIW. Perang di Asia-Pasifik juga ngga' kalah ganasnya dengan yang terjadi di Eropa. Terutama kalo ngeliat perlakuan tentara Jepang terhadap POWs (Prisoner of Wars-red). Film ini mengisahkan tentang pembebasan 500 (sebenernya 512) orang tawanan perang di Camp Cabanatuan yang telah menjadi tawanan selama 3 tahun. Operasi pembebasan ini diinisiasi oleh 6th Army Rangers Batallion, yang dipimpin oleh Letkol Henry Mucci. Untuk strategi diserahkan kepada Kapt. Robert Prince, yang kalo menurut gue, strategi penyerangan dan pembebasan yang luar biasa. Hampir ngga' ada kesalahan, bersiihhh...!!! Kesalahan yang t
Komentar