dah pake hardy belom? upgrade apa fresh install? nah...kalo saya, fresh install, dengan memformat ulang / (root) sama /home. kesan pertama, begitu menggoda. cuman...mana screen and graphicsnya? padahal, saya begitu mengidolakan fitur ini, sejak keluar pertama kali di feisty, cmiiw.
kenapa screen and graphics? karena dengan fitur ini, kita bebas mengendalikan setingan xserver kita, secara grafis. gampang khan? tanpa harus banyak maen di konsol. ya...walaupun favorit saya tetep, sudo dpkg-reconfigure xserver-xorg kalo bicara setting xserver yang handal, imo loh ;).
anyway, maksud tulisan ini adalah, gimana caranya mengembalikan resolusi monitor ketika resolusi yang kita harapkan tidak muncul. yang saya ketahui dari sini [0], hardy udah ngga' menggunakan perintah sudo dpkg-reconfigure xserver-xorg untuk menyetel segala sesuatu yang berhubungan dengan xserver. hardy menggunakan perintah ini, xfix [1]. hanya saja, perintah ini ngga' bisa dijalankan di normal mode. perintah ini dijalankan di recovery mode. tau khan gimana masuk ke recovery mode? waktu grub loading (itu loh...yang hitung mundur. by default diset 2-3 detik gituh?), teken esc, maka akan muncul pilihan os mana yang akan kita loading. pilih, yang ujungnya ada....(recovery mode). cmiiw. nanti akan keluar window dengan 4 opsi. opsi yang terakhir xfix. pilih si xfix, enter, tinggal tunggu prosesnya selesai, reboot. login secara normal. kalo kasus saya, begitu dah di xfix, resolusi saat login masih 800x600, namun, begitu kita lihat di system-preferences-screen resolution, pilihan 1024x768 dah nongol. tinggal aktifin dech resolusi yang kita inginkan, apply dan...kembali ke ukuran semula ;).
[0] googlegroups id-ubuntu
[1] ubuntu Linux tips and tricks
Udah pernah nonton film yang satu ini? Bagi penggemar film2 action terutama film2 perang dunia ke-2, anda harus nonton film ini. Film ini nyeritain tentang PDII yang terjadi di Asia Pasifik. Buat gue, film ini menambah wawasan tentang kekejaman PDII yang terjadi ngga' hanya di belahan Eropa sana (perang lawan Jerman), tapi juga di kawasan Asia-Pasifik (perang lawan Jepang), CMIIW. Perang di Asia-Pasifik juga ngga' kalah ganasnya dengan yang terjadi di Eropa. Terutama kalo ngeliat perlakuan tentara Jepang terhadap POWs (Prisoner of Wars-red). Film ini mengisahkan tentang pembebasan 500 (sebenernya 512) orang tawanan perang di Camp Cabanatuan yang telah menjadi tawanan selama 3 tahun. Operasi pembebasan ini diinisiasi oleh 6th Army Rangers Batallion, yang dipimpin oleh Letkol Henry Mucci. Untuk strategi diserahkan kepada Kapt. Robert Prince, yang kalo menurut gue, strategi penyerangan dan pembebasan yang luar biasa. Hampir ngga' ada kesalahan, bersiihhh...!!! Kesalahan yang t
Komentar
Kok kayaknya Ubuntu cepet banget gonta-ganti settingan ya?
BTW, makasih, jadi tambah ilmu.
rinovan