compiz fusion dan emerald. perpaduan yang tiada duanya di dunia desktop effect dalam Linux. to some, they cannot live without it. but also to some, the combination of both, sometimes give you a pain in the head since suddenly, you'll find your window border missing.
sebetulnya, alasannya bukan yang terakhir sich. gara2 dah lama compiz fusion di blankon2 box gue matiin, dan kepikiran juga, koq sejak install emerald, begitu compiz fusion nyala, by default, compiz akan ambil window decoration yang disediaiin sama emerald. gimana cara matiinnya yach?
cari punya cari, tanya punya tanya, ke om gugel pula larinya, here's the solution (at least works for me :D). edit file yang berada di dalam folder ini, /usr/bin/compiz, pake teks editor kesukaan (gedit, nano, vim, etc), caranya:
$ sudo gedit /usr/bin/compiz
dan cari baris yang isinya:
# Use emerald by default if it exist
USE_EMERALD="yes"
by default, isinya "yes", ganti dengan "no" untuk menon-aktifkan emerald pada saat compiz fusion dinyalakan. simpan dan...restart kembali compiz fusion anda. ternyata mudah. satu yang masih mengganggu, kadang, kalo si compiz nyala, waktu buka program, si window menampilkan layar hitam. kadang harus diminimize dulu biar dalemannya si window keliatan. kadang, ngga' bisa sama sekali. ada yang tau kenapa itu bisa terjadi?
sumber inspirasi:
ubuntu forum
Udah pernah nonton film yang satu ini? Bagi penggemar film2 action terutama film2 perang dunia ke-2, anda harus nonton film ini. Film ini nyeritain tentang PDII yang terjadi di Asia Pasifik. Buat gue, film ini menambah wawasan tentang kekejaman PDII yang terjadi ngga' hanya di belahan Eropa sana (perang lawan Jerman), tapi juga di kawasan Asia-Pasifik (perang lawan Jepang), CMIIW. Perang di Asia-Pasifik juga ngga' kalah ganasnya dengan yang terjadi di Eropa. Terutama kalo ngeliat perlakuan tentara Jepang terhadap POWs (Prisoner of Wars-red). Film ini mengisahkan tentang pembebasan 500 (sebenernya 512) orang tawanan perang di Camp Cabanatuan yang telah menjadi tawanan selama 3 tahun. Operasi pembebasan ini diinisiasi oleh 6th Army Rangers Batallion, yang dipimpin oleh Letkol Henry Mucci. Untuk strategi diserahkan kepada Kapt. Robert Prince, yang kalo menurut gue, strategi penyerangan dan pembebasan yang luar biasa. Hampir ngga' ada kesalahan, bersiihhh...!!! Kesalahan yang t
Komentar