Langsung ke konten utama

Installing Spotify Client with OpenSuse Tumbleweed


Kwkwkwk...bisa ajah ya judulnya. Propokatip. Sebetulnya saya cuman sempet nyobain OpenSuse Tumbleweed ini sehari semalem. Dua puluh empat jam lah. Pengeeeeennn...ngerasain pakek OpenSuse. Mumpung lagi ada maenan baru, cari-cari info dulu mana yang cucok. Pilihannya OpenSuse Leap atau Tumbleweed. Nah, karena pengennya selalu kekinian, akhirnya dipilihlah OpenSuse Tumbleweed. Kenapa Tumbleweed? Khan sudah dibilang, saya mau cari yang selalu kekinian, nggak pernah ketinggalan yang baru-baru. Nah...Tumbleweed adalah distribusi yang sifatnya rolling release. Sekali pasang, nggak perlu lagi untuk pasang-ulang ketika distro lain meluncurkan versi terbaru. Cukup dengan selalu rajin-rajin melakukan pembaruan.

Ada hal-hal yang saya sadari ketika menggunakan distribusi yang sifatnya rolling release. Ini pengalaman pertama saya menggunakan distribusi rolling release, maka tentunya bisa dianggap tidak relevan ketika disandingkan dengan distribusi rolling release lainnya. Jadi, selain memang pada akhirnya saya akan merasakan aplikasi-aplikasi terkini (yang dianggap stabil), hal lainnya adalah masalah ketergantungan paket (dependency). Kita tentu sadar, bahwa ketika memasang satu aplikasi pada GNU/Linux, bukan berarti kita hanya dicukupkan dengan satu aplikasi itu saja. Akan tetapi kita akan diperkenalkan pada bagian-bagian lain di mana aplikasi tersebut memerlukan aplikasi lain untuk bisa beroperasi dengan baik.

Inilah yang saya temukan ketika saya mencoba memasang aplikasi klien Spotify pada OpenSuse Tumbleweed. Ditambah, ketika dilihat pada situsnya Spotify, aplikasi kliennya hanya menyediakan berkas pemasangan untuk distribusi berbasis .deb. Lhadalah!!! Tapi ya gapapa, ternyata setelah cura-cari sana-sini, ketemu caranya.

Jadi begini, pada dasarnya, di dalam repositori OpenSuse sudah disediakan pemasang Spotify. Nama paketnya adalah spotify-installer. ketika kita memasang paket ini, tidak diperlukan (banyak) ketergantungan. Cukup sederhana. Pasang, jebret!

# zypper in spotify-installer

Hnah...langkah berikutnya setelah kita memasang paket tersebut adalah memasang sebenar-benar-nya aplikasi klien Spotify ini. Karena disinyalir dengan perintah ini maka OpenSuse akan mengkonversi berkas .deb sehingga bisa dipasang pada distribusi berbasis .rpm, vice versa. Masih inget dengan perintah "alien"? Sepertinya itu yang dilakukan oleh perintah ini. Perintahnya adalah install-spotify.

Sebelum mengeksekusi perintah tersebut, ada baiknya pasang dulu paket ini agar tidak menemukan proses yang bermasalah ketika memasang klien Spotify. Libgcrypt11. Sayangnya, di dalam repository Tumbleweed, tidak ada paket ini. Saya menemukan paket tersebut, di sini, http://bit.ly/2j7Ys4T. Paket tersebut tersedia untuk OpenSuse 13. Tapi, begitu saya coba pasang, tidak ada masalah dengan Tumbleweed. Setelah memasang paket tersebut, kita lanjutkan eksekusi perintah install-spotify, di mana prosesnya, kurang lebih sama seperti yang ada di dalam tautan ini, http://bit.ly/2j84ZwE. Perintah pemasangan baiknya dijalan sebagai pengguna biasa, bukan admin:

$ install-spotify

walaupun pada akhirnya kita akan diminta untuk memasukkan katalewat admin.

Setelah proses pemasangan selesai, akhirnya saya bisa menikmati lagu-lagu via Spotify pada OpenSuse Tumbleweed yang saat itu saya gunakan. Sayangnya, saya nggak sempet ngambil gambar. Sayangnya lagi, sekarang saya pakek distribusi lain ;). Tapi, tidak ada sayangnya jikalau ada yang mau berbagi pula, cara-cara lain mengatasi permasalahan yang sama pada OpenSuse Tumbleweed. Atau malah cara-cara lain pada distribusi OpenSuse Tumbleweed. Silahkan. Semoga bermanfaat :).

[UPDATE]
Untuk cara yang lebih ringkes, silahkan baca dan ikuti cara di sini, https://opensuse.id/2016/11/19/instalasi-spotify-pada-opensuse-leap-42-2/

Bahan bacaan:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Great Raid

Udah pernah nonton film yang satu ini? Bagi penggemar film2 action terutama film2 perang dunia ke-2, anda harus nonton film ini. Film ini nyeritain tentang PDII yang terjadi di Asia Pasifik. Buat gue, film ini menambah wawasan tentang kekejaman PDII yang terjadi ngga' hanya di belahan Eropa sana (perang lawan Jerman), tapi juga di kawasan Asia-Pasifik (perang lawan Jepang), CMIIW. Perang di Asia-Pasifik juga ngga' kalah ganasnya dengan yang terjadi di Eropa. Terutama kalo ngeliat perlakuan tentara Jepang terhadap POWs (Prisoner of Wars-red). Film ini mengisahkan tentang pembebasan 500 (sebenernya 512) orang tawanan perang di Camp Cabanatuan yang telah menjadi tawanan selama 3 tahun. Operasi pembebasan ini diinisiasi oleh 6th Army Rangers Batallion, yang dipimpin oleh Letkol Henry Mucci. Untuk strategi diserahkan kepada Kapt. Robert Prince, yang kalo menurut gue, strategi penyerangan dan pembebasan yang luar biasa. Hampir ngga' ada kesalahan, bersiihhh...!!! Kesalahan yang t

Tampilan Terbagi ~ Notepad++

logo notepad++ (sumber wikipedia) Mesti dah pada paham lah, apa itu notepad++ . Ya? Pemahaman sederhana saya, notepad++ merupakan salah satu perangkat penyunting teks yang digunakan, utamanya, untuk menyunting berkas  pemrograman. Tentunya, lingkungan yang digunakan adalah lingkungan sistem operasi MS-Windows. Bisa saja digunakan untuk menyunting hal lain. Atau bahkan membuat berkas teks mandiri guna keperluan selain dari penulisan bahasa pemrograman. Saya ngga' akan menjelaskan panjang lebar tentang apa dan bagaimana aplikasi ini. Yang ingin saya tuliskan di sini hanya, bagaimana membuat tampilan terbagi ( split view ) pada notepad++. Apa guna? Bagi saya, untuk membandingkan isi dari satu skrip (pemrograman) dengan skrip yang lain. Fungsi ini saya perlukan disaat saya ingin melihat perubahan dari skrip yang saya susun (namun memiliki kutu) dengan skrip hasil perbaikan kawan saya. Mari kita mulai dengan gambar pertama. Di bagian ini, kita buka berkas yang ingin kita su

Add new admin user without adding role - SLiMS Short Tutorial

Tulisan ini berisi cara singkat bekerja dengan SLiMS, suatu aplikasi otomatisasi perpustakaan yang dapat diunduh dan dipelajari lewat situs https://slims.web.id . Kali ini akan menjelaskan, apa efeknya apabila kita membuat akun pengguna laman Admin tanpa menambahkan fungsi untuk pengguna tersebut. Fungsi untuk pengguna dapat didefinisikan terlebih dahulu via modul System sub-menu User Group . Yang terjadi, apabila kita membuat pengguna laman admin tanpa menambahkan fungsi kerjanya, seperti yang terlihat pada gambar di atas. Tidak ada modul yang dapat diakses, karena akun pengguna tersebut tidak "ditugaskan" untuk mengakses modul. Setelah mendefinisikan fungsi kerja, jangan lupa dicentang ketika membuat akun pengguna laman Admin. Seperti ditunjukkan pada bagian yang ter- highlight  pada gambar di atas. Setelah itu, dapat dipastikan, akun pengguna tersebut dapat mengakses modul-modul yang telah ditetapkan berdasarkan fungsi kerja yang dibuat. Semoga berma